BELAJAR MENGHAFAL MUFRODAT BAHASA ARAB DENGAN BERNYANYI
BELAJAR
MENGHAFAL MUFRODAT BAHASA ARAB DENGAN BERNYANYI
ARTICEL
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manhaj At-Ta’lim
Yang Di Bimbing Oleh Devi Suci Windariah M.Pd
Oleh:
AINUL YAQIN
(U20153014)
PROGRAM
STUDY BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAK.
USULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) JEMBER
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan Rahmat
, Taufik, Dan Hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebagai pembawa kabar bagi umat yang bertaqwa.
Articel yang Belajar
Menghafal Mufrodat Bahasa Arab Dengan Bernyanyi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manhaj
at-ta’lim. Dalam penulisan Tugas UAS ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Devi Suci Windaria M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan tugas ini. Dan
2. Teman-teman kelas BSA yang telah
memberikan saran dan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan tuas UAS ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif
sangat penulis harapkan. Akhirnya, mudah-mudahan Tugas UAS ini dapat bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya dan khususnya
dalam pengembangan ilmu pendidikan islam.
Jember,
16 Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
COVER................................................................................ i
KATA
PENGANTAR......................................................... ii
DAFTAR
ISI........................................................................ iii
1. Abstrak.........................................................................................
2. Latar belakang.............................................................................
3. Pembahasan................................................................................
4. Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................... 14
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bahasa arab
menjadi bahasa internasional sehingga meskipun bukan didaerah arab bahasa arab
ini tetap di pelajari baik dikalangan pesantren atau non pesantren atau bahkan
sampai pada perguruan tinggi bahasa arab tetap ditekuni.
Sehingga
tahapan demi tahapan untuk menguasai bahasa arab adalah dengan menghafal
terlebih dahulu mufrodat-mufrodat yang berkaitan dengan pekerjaan kita, maka
lambat laun kita akan menjadi gampang untuk menguasai bahasa arab.
Dalam hal
penguasaan kosakata bahasa arab atau mufrodat sebenarnya banyak metode atau
cara dalam menghafal yang lebih cepat, bahkan mempunyai cara sendiri-sendiri
untuk melakukannya it seperti dengan tehknik bernyanyi, metode ini akan terasa
lebih mudah untuk kita menghafal kosa kata bahasa arab,
PEMBAHASAN
Pengertian Menghafal
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian menghafal
adalah berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat.[1]
Menurut Zuhairini dan Ghofir sebagaimana yang dikutip oleh Kamilhakimin Ridwal
Kamil dalam bukunya yang berjudul Mengapa Kita Menghafal (tahfizh) al-Qur’an,
istilah menghafal adalah suatu metode yang digunakan untuk mengingat kembali
sesuatu yang pernah dibaca secara benar seperti apa adanya. Metode tersebut
banyak digunakan dalam usaha untuk menghafal al-Qur’an dan al-Hadits.[2]
Dalam bahasa Arab, menghafal menggunakan terminologi al-Hifzh
yang artinya menjaga, memelihara atau menghafalkan. Sedang al-Hafizh adalah
orang yang menghafal dengan cermat, orang yang selalu berjaga-jaga, orang yang
selalu menekuni pekerjaannya. Istilah al-Hafizh ini dipergunakan untuk orang
yang hafal al-Qur’an tiga puluh juz tanpa mengetahui isi dan kandungan
al-Qur’an. Sebenarnya istilah al-Hafizh ini adalah predikat bagi sahabat Nabi
yang hafal hadits-hadits shahih (bukan predikat bagi penghafal al-Qur’an).[3]
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi
Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya
berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Moh. Surya (1981:32), definisi
belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam
interaksinya dengan
lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil
dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan
dari diri seseorang.
Pengertian mufrodat
Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang
atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata
seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh
orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya
untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan
kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat
pendidikannya.
Menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang
membentuk sebuah bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran
berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa
kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung
pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak
identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran
berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata.
Kosakata merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan
membentuk bahasa. Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas.
Pengertian ini membedakan antara kata dengan morfem. Morfem adalah satuan
bahasa terkecil yang tidak bisa dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil
yang maknanya relative stabil. Maka kata terdiri dari morfem-morfem, misalnya kata
mu’allim ( معلم )
dalam bahasa Arab terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata al-mu’allim (المعلم )
mempunyai dua morfem yaituال dan
معلم .
Adapun kata yang mempunyai tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari
morfem-morfem yang mana masing-masing morfem mempunyai arti khusus. Misalnya
kata al-mu’allimun ( المعلمون ) yang terdiri dari tiga morfem yaitu ال , معلم dan ون .
Dalam pembelajaran bahasa Arab ada beberapa masalah
dalam pembelajaran kosakata yang disebut problematika kosakata (مشكلات صرفية). Hal
itu terjadi karena dalam pembelajaran kosakata mencakup didalamnya tema-tema
yang kompleks yaitu perubahan derivasi, perubahan infleksi, kata kerja, mufrad,
tatsniyah, jama’, ta’nîts, tadzkîr dan makna
leksikal dan fungsional. Tetapi dalam makalah ini, penulis tidak menjelaskan
satu persatu dari tema-tema tersebut secara detail, hanya sekedar mengemukakan
bahwa cakupan pembelajaran kosakata tidak sederhana tetapi cukup luas dan
rumit.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata
merupakan kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan
kumpulan kata tersebut akan ia digunakan dalam menyusun kalimat atau
berkomunikasi dengan masyarakat. Komunikasi seseorang yang dibangun dengan
penggunaan kosakata yang tepat dan memadai menunjukkan gambaran intelejensia
dan tingkat pendidikan si pemakai bahasa.
Pengertian Bahasa Arab
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik,
tingkah laku yang baik, sopan santun.
baik budinya, menunjukkan bangsa, budi bahasa atau
perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk
kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan).[4]
Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah
al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي
‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk dalam rumpun
bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami.
Bahasa Arab memiliki lebih
banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia
dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana
sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah
bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam
karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran
geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi (dialek), beberapa
dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern
telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO
639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan
secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja,
pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa
Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini
masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab
pra-Islam yang berasal dari abad ke-4 Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi
bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6.
Abjad Arab ditulis dari kanan
ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain
dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa.
Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya,
terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak
bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik
agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode
pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut
nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para
siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
Metode merupakan satu kata yang murujuk pada cara yang
akan digunakan untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan. Dan jika
dikaitkan dengan proses pembelajaran, maka definisi metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu cara yang dipilih oleh pendidik untuk mengoptimalkan
proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Metode
pembelajaran ini memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran, selain
agar proses belajar mengajar tidak membosankan, peserta didik juga akan semakin
mudah mencerna materi yang diberikan. Untuk itulah ketika memilih sebuah metode
pendidik harus memperhatikan karakteristik peserta didik. Pendidik dapat
menggunakan metode yang berbeda untuk tiap kelasnya disesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Pengertian bernyanyi
Menyanyi
adalah satu halyang tak terpisahkan dari dunia anak-anak. Menyenandungkan lagu
atau nyanyian, apalagi yang berirama riang, sungguh kegiatan yang mereka
gandrungi. Hal ini tidaklah mengherankan, karena lagu atau nyanyian pada
dasarnya adalah suatu bentuk dari bahasa nada (melodi), yaitu bentuk harmoni
dari tinggi rendahnya suara. (Katri Hari Sukarsih, 2002 : 117).
Demikian
menurut fitrahnya manusia, yang menyukai keindahan. Dalam soal suara, anak
pasti akan lebih menyukai nada-nada suara yang indah, mengandung harmoni,
sehingga enak didengar. Bentuk harmoni yang indah itu kemudian diusahakan agar
dapat diulang kembali, diperdengarkan lagi, ditirukan, bahkan disebarluaskan.
Menyanyi adalah melantunkan suara dengan nada-nada yang
beraturan, biasanya menyanyi diiringi dengan alat musik, baik itu menyanyi
secara single/sendirian maupun menyanyi dalam kelompok.
Selain untuk menghibur orang lain, manfaat menyanyi dapat
menjadi media penyalur rasa resah yang sedang melanda, ataupun sebagai bentuk
luahan keinginan yang belum terealisasi.
Dengan menyanyi juga dapat membuka kembali kenangan atau
moment-moment lama yang jarang diingat. Bakat
menyanyi pada setiap orang berbeda-beda, tapi kalau kita mau belajar pasti
dapat menonjolkan kemampuan menyanyi tersebut sehingga dapat menghibur orang
lain atau minimal diri sendiri. Hanya pendapat saya.
Menurut
Fadlillah (2012: 175), metode al-ghina’ (bernyanyi) merupakan metode
pembelajaran yang menggunakan syair-syair yang dilagukan. Menurut pendapat
ahli, al-ghina’ (bernyanyi) membuat suasana belajar menjadi riang dan
bergairah. Manfaat dari bernyanyi antara lain: anak merasa enjoy dan
senang dalam belajar sehingga dapat menerima materi dengan mudah.
Menurut
Suparman (2010: 182), al-ghina’ (bernyanyi) merupakan aktivitas yang
menggabungkan otak bagian kiri dan kanan secara bersamaan. Sebab, syair atau
lirik lagu merupakan hasil kinerja otak belahan kiri sedangkan nada adalah
hasil kinerja dari otak belahan kanan. Agar kedua belahan otak bekerja secara
serasi, seimbang, dan harmonis maka koorpus kolusum ini harud senantiasa
diaktifkan. Bernyanyi ataupun melukis dapat mengaktifkan golden bridge
ini. Sehingga otak belahan kiri dan otak belahan kanan dapat beraktivitas
secara bersama-sama dan seimbang.
Dalam dunia
pendidikan terutama pendidikan bahasa arab, dalam pengajaran mufrodat masih
menngunakan metode mengafal. Sehingga dalam metode ini, mahasiswa tergolong
rendah dan kurang mendukung keaktifannya. Hal ini terlihat dari mahasiswa mudah
lupa dengan hafalan mufrodat yang telah lalu (masuk dari telinga kiri keluar
dari telinga kanan).
Musik dapat
memengaruhi mood/perasaan anak-anak yang berhubungan dengan gerak yang
diekspresikannya. Adanya perasaan keseimbangan dalam emosi mereka untuk
kemudian menghilangkan ketakutan dan kecemasan yang mereka rasakan. Belajar
akan menjadi semakin mudah dan asyik jika anak didik tidak memiliki perasaan
cemas dan takut.
Dan sebelum
menggunakan metode al-ghina’ (bernyanyi) dalam kegiatan pembelajaran
mufrodat, seorang guru harus memilih lagu yang sesuai dengan karakteristik usia
mereka atau lagu-lagu yang saat itu paling nge-tren. Supaya para siswa
dapat memahami dengan mudah, baik mudah dalam mengikutinya maupun menghafalnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Fadlillah,
muhammad. 2012. desain pembelajaran PAUD. Jogjakarta;Ar-ruzz.
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita
Media Press,tt), 307
Ahmad Warson Munawir, Almunawir Kamus Bahasa Arab-Indonesia, (Surabaya:
Pustaka Progresif, 1997), 279.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1997,
hlm:77
Komentar
Posting Komentar