STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KOOPERATIF
STRATEGI
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KOOPERATIF
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
yang dibimbing oleh Dr.
Mashudi, M.Pd.

Disusun:
AINUL YAQIN
U20153014
PRODI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat , taufik,
dan hidayahnya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Sholawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagai pembawa
kabar bagi umat yang bertaqwa.
Makalah yang berjudul
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran. Dalam penulisan makalah ini,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Dr.
Mashudi, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan,
saran, dan motivasi dalam penyusunan makalah ini. Dan
2.
Teman-teman
kelas D3 PGMI yang telah memberikan
saran dan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif
sangat penulis harapkan. Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya dan khususnya
dalam pengembangan ilmu pendidikan islam.
Jember, 19 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................
KATA
PENGANTAR........................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN......................................................
A.
Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN.......................................................
A.
Pengertian SPBM dan Kooperatif.............................................. 3
B.
Konsep dan Karakteristik SPBM dan Kooperatif...................... 4
C.
Tahapan-Tahapan SPBM dan Kooperatif................................... 7
D.
Keunggulan dan Kelemahan SPBM dan Kooperatif.................. 10
BAB
III PENUTUP...............................................................
A.
Kesimpulan................................................................................. 15
DAFTAR
PUSTAKA............................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Istilah
strategi, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama.
Dalam konteks pembelajaran, strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan
ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegitan atau tindakan. Pola yang
dimaksud adalah macam-macam perbuatan yang dipergunakan atau diperagakan
guru-murid dalam peristiwa belajar. Dengan demikian, konsep strategi ini
merujuk pada karakteristik abstrak dan rentetan perbuatan guru-murid dalam
suatu pembelajaan. Istilah pembelajaran
bermakna sebagai kegiatan terencana yang mengkondisikan/ merangsang seseorang
agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Atau
dengan kata lain, pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membanu pesrta didik
melakukan kegiatan belajar. Pihak-pihak yang terlibat pembajaran adalah
pendidik (perorangan dan atau komunitas) dan peserta didik (perorangan,
kelompok, dan atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan
yang lain. Strategi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah strategi
pembelajaran.
Strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekutan
dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran meliputi rencana, metode, dan
perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
Strategi pembelajaran mempunyai cakupan yang besar untuk proses belajar
mengajar. Siswa dapat memahami dan menangkap apa yang sedang dijelaskan oleh
guru, jika guru memiliki strategi pembelajaran yang baik. Ada bebrapa strategi
yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu strategi pembelajaran yang berbasis
masalah dan strategi pembelajaran kooperatif.
Berdasarkan
uraian di atas, melalui makalah ini,
penulis ingin menjelaskan lebih dalam mengenai
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
dan Kooperatif yang di dalamnya
mencakup pengertian, konsep dasar tahapan-tahapan, dan keunggulan dan
kelemahan. Sehingga dosen dan mahasiswa mengetahuinya dengan mudah.
B.
Rumusan
Masalah
Bertolak dari
latar belakang di atas, pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.
Apa itu strategi pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif ?
2.
Bagaimana Konsep strategi pembelajran berbasis masalah
dan kooperatif?
3.
Bagaimana tahap-tahap strategi pembelajaran berbasisi
masalah dan kooperatif?
4.
Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi
pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif?
C.
Tujuan
Penulisan
Sesuai
dengan rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1.
Menjelaskan apa itu strategi pembelajarn berbasis
masalah dan kooperatif
2.
Menjelaskan konsep-konsep strategi berbasis masalah
dan kooperatif.
3.
Menjelaskan tahapan strategi berbasis masalah dan
kooperatif.
4.
Menjelaskan
keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
dan Kooperatif
1.
Pengertian
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model
mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri.[1]
Dalam pelaksanaanya, srategi
pembelajaran berbasis masalah (SPBM), guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menetapkan topic masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan
apa yang harus dibahas. proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu
menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang dapat membawa siswa pada pembentukan kemampuan
berfikir tingkat tinggi. Dengan pendekatan ini memberikan peluang bagi siswa
untuk melakukan penelitian dengan berbasis masalah nyata dan autentik.
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan,
maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk
memperbaiki system pembelajaran. Kita menyadari selama ini kemampuan siswa
untuk dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh guru. Akibatnya,
manakala siswa menghadapi masalah, walaupun sepele, banyak siswa yang tidak
dapat menyelesaikannya dengan baik.[2]
2.
Pengertian
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) secara
etimologi mempunyai belajara bersama antara dua orang atau lebih, sedangkan
dalam
artian yang lebih luas memiliki definisiyang antara lain adalah belajar bersama
yang melibatkan antara 4-5 orang, yang bekerja bersama menuju kelompok kerja
dimana tiap anggota bertanggung jawab secara individu sebagai bagian dari hasil
yang tak akan bisa dicapai tanpa adanya kerjasama antar kelompok.[3]
Menurut Huda
(2014:29) mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran
dimana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk
mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama.[4]
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana
para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu
sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif ,
siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu
belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota untuk belajar.[5]
Pembelajaran
kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masa
belakangan ini, metode ini hanya digunakan beberapa guru untuk tujuan-tujuan
tertentu, seperti tugas atau laporan kelompok tertentu. Pembelajaran kooperatif
lebih dari sekedar kerja kelompok, karena dalam belajar kooperatif ada struktur
dorongan sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan
yang bersifat efektif diantara anggota kelompok.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan salah satu cara membentuk kelompok-kelompok kecil untuk
saling bekerja sama berinteraksi, dan bertukar fikiran dalam proses belajar.
Dalam pembelajaran kooperatif belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
B. Konsep dan Karakteristik Strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Kooperatif
1. Konsep
dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
SPBM dapat
diartikan sebagai rangkaian aktifitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama dari SPBM.
1.
SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,artinnya
dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa.
2.
Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan
masalah. SPBM menepatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran.
3.
Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berfikir secara ilmiah.
Untuk mengimplementasikan SPBM guru perlu memilih
bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan
tersebut bisa diambil dari buku tes atau peristiwa yang terjadi dilingkungan
sekitar.[6]
2. Konsep
dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif
Model
pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan beajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Ada 4 unsur penting dalam SPK, yaitu:[7]
a.
Adanya peserta
dalam kelompok. Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam
setiap kelompok belajar.pengelompokan siswa dapat ditetapkan berdasarkan
beberapa pendekatan, di antaranya pengelompokan yang didasarkan pada minat dan
bakat siswa, pengelompokan didasarkan atas latar belakang kemampuan,
pengelompokan didasarkan atas campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun
campuran ditinjau dari kemampuan.
b.
Adanya aturan
kelompok. Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan seua
pihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai
anggota kelompok. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota
kelompok, waktu dan tempat pelaksanaan, dan lain sebagainya.
c.
Adanya upaya
belajar setiap anggota kelompok. Upaya belajara adalah segala aktifitas siswa
untuk meningkatkan kemampuannyayang telah dimiliki maupun meningkatkan
kemampuan baru, baik kemampuan dalamaspek pengetahuan, sikap, maupun
ketrampilan.
d.
Adanya tujuan
yang harus dicapai. Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Melalui tujuan yang jelas, setiap anggota kelompok
dapat memahami sasaransetiap kegiatan belajar.
SPK
mempunyai 2 komponen utama yaitu komponen tugas kooperatif dan komponen
struktur insentif kooperatif. Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang
menyebabkan anggota bekerja sama dan menyelesaikan tugas kelompok. Sedangkan
struktur insentif kooperatif merupakan sesuatu yang membangkitkan motivasi
individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok. Jadi, hal yang menarik
dari SPK adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu:
berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik, juga mempunyai dampak
pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang
dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan
suka memberi pertolongan pada yang lain.
Slavin,
Abrani, dan Chamber (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat
dijelaskan dari beberapa perspektif yaitu perspektif motivasi, perspektif
sosial, perspektif perkembangan kognitif, dan perspektif elaborasi kognitif.
Dengan demikian, Karakteristik strategi
pembelajaran kooperatif sebagai berikut.[8]
a.
Pembelaajaran
secara tim.
b.
Didasarkan pada
manajemen kooperatif.
c.
Kemauan untuk
bekerja sama.
d.
Keterampilan
bekerja sama.
C. Tahapan-Tahapan Strategi Pembelajaran Berbasis
Masalah dan Kooperatif
1.
Tahapan-Tahapan
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Sesuai
dengan tujuan SPBM adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah.[9]
Maka banyak para ahli yang menjelaskan tentang tahapan-tahapan SPBM. Salah
satunya Jonh Dewey. Ia menjelaskan bahwa ada 6 tahapan dalam SPBM yang kemudian
ia sebut dengan metode pemecahan masalah (problem solving).
Tahapan-tahapan sebagai berikut:[10]
a.
Merumuskan
masalah, yaitu tahapan dimana siswa
memilih atau menentukan pokok permasalahan apa yang akan dibahas atau
dipecahkan.
b.
Menganalisis
masalah, yaitu tahapan dimana siswa meninjau masalah tersebut dengan kritis
dari berbagai sudut pandang.
c.
Merumuskan
hipotesis, yaitu tahapan dimana siswa merumuskan berbagai kemungkinan untuk
memecahkan masalah sesuai dengan pengetahuan yang ia miliki.
d.
Mengumpulkan
data, yaitu tahapan dimana siswa mencari dan menggambarkan informasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah.
e.
Pengujian
hipotesis, yaitu tahapan dimana siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan
sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
f.
Merumuskan
rekomendasi pemecahan masalah, yaitu tahapan dimana siswa menggambarkan
rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan
rmusan ksimpulan.
Menurut Johnson dan Johnson menjelaskan ada 5
tahapan SPBM melalui kegiatan kelompok, yaitu sebagai berikut:[11]
a.
Mendefinisikan
masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu
konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji. Dalam hal
ini, guru dapat meminta pendapat dan penjelasa dari siswa tentang isu-isu apa
yang menarik untuk dipecah.
b.
Mendiagnosis
masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisi
berbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat
mendukung dalam menyelesaian masalah.
c.
Merumuskan
alternatif strategi, yaitu menguji
setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini
siswa didorong untuk berfikir mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang
kemungkinan setiap tindakan telah dilakukan.
d.
Menentukan dan
menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana
yang dapat dilakukan.
e.
Melakukan
evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah
evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan, sedangkan evaluasi hasil adalah
evaluasi terhadap akibat dari penerapan strategi yang diterapkan.
2.
Tahapan-Tahapan
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran
kooperatif pada prinsipnya terdiri dari 4 tahap, yaitu:[12]
a.
Penjelasan
Materi
Tahap penjelasan diartikan sebagai
proses penyanpaian pokok-pokok materi pelajaran .sebeum siswa belajar dalam
kelompok. Pada tahap ini, guru memberikan gambaran umum tentang pelajaran yang
harus dikuasai, yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam
pebelajaran kelompok (tim). Pada tahap ini guru dapat menggunakan metode
ceramah, curah pendapat, dan tanya jawab. Di samping itu, guru juga dapat
menggunakan berbagai media pembeajaran agar proses penyampaian dapat lebih
menarik siswa.
b.
Belajar dalam
kelompok
Setelah guru menjelaskan gambaran
umum tentang pokok-pokok materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk
belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya.
Pengelompokan pada SPK bersifat heterogen, artinya kelompok dibetuk atas
berdasrkan perbedaan-perbedaan setiap anggotanya, baik perbedaan gender, latar
belakang agama, sosial-ekonomi, dan etnik, sertaperbedaan kemampuan akademik.
Melalui pembelajaran dalam tim siswa didorong untuk melakukn tukar menukar
informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama,
membandingkan jawaban mereka, dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat.
c.
Penilaian
Penilaian dalam SPK bisa dilakukan
dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun
secara kelompok. Tes individual nantinya akan memberikan informasi kemampuan
setiap siswa, dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap
kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua.
Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan
nilai kelompok adalahnilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja
sama setiap anggota kelompok.
d.
Pengakuan
tim
Pengakuan tim adalah penetapan tim
yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian
diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut
diharapkan membangkitkan motivasi tim lin untuk terus berprestasi dan juga
membangkitkan prestasi mereka.
D. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Kooperatif
1.
Keunggulan dan
Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
- Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran,
SPBM memiliki beberapa keunggulan, di antaranya :
1) Pemecahan
masalah (problem solfing) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
2) Pemecahan
masalah (problem solving) dapat menantang kemamouan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3) Pemecahan
masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa.
4) Pemecahan
masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5) Pemecahan
masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dan pembelajaran yang mereka lakukan.
Di samping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan
evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6) Melalui
pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa
setiap mata pelajaran (matematika,ipa, sejarah dan lain sebagainya), pada
dasrnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa,
bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
7) Pemecahan
masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
8) Pemecahan
masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan
baru.
9) Pemecahan
masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10) Pemecahan
masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara
terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.[13]
- Kelemahan
di samping keunggulan, spbm juga memiliki
kelemahan, diantaranya:
1) Manakala
siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
2) keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem
solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3) Tanpa
pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari.[14]
2.
Keunggulan dan
kelemahan strategi pembelajaran kooperatif
a. Keunggulan
Keunggulan pembelajaran kooperatif
sebagai suatu strategi pembelajaran di antaranya :
1) Melalui
SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berpikir senndiri menemukan informasi dari berbagai
sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2) SPK
dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata
secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
3) SPK
dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4) SPK
dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar.
5) SPK
merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik
sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan
interpersonal yang positif dengan lain, mengembangkan keterampilan me-manage
waktu, dan sikap positif pada sekolah.
6) Melalui
SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya
sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktek memecahkan masalah tanpa
takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab
kelompoknya.
7) SPK
dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar
abstrak menjadi nyatan (riil).
8) Interaraksi
sesama koopetatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan
rangsangan untuk berfikir. Hal ini
berguna untuk proses pendidikan
jangka panjang.[15]
b. Kelemahan
SPK
Di samping
keunggulan, SPK juga memiliki kelemahan, diantaranya :
1) Untuk
memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu. Sangat tidak rasional
kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami
filsafat cooperatif learning. Untuk siswa dianggap memiliki kelebihan,
contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang
memilaki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim
kerjasama dalam kelompok.
2) Ciri
utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika
tanpa per teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran
langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya
dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
3) Penilaian
yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun
demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang
diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
4)
Keberhasilan SPK
dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang
cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat terpercaya hanya dengan satu
kali atau sekali – kali penerapan strategi ini.
5)
Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan
kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.oleh karena
itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar
bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.
Untuk mencapai kedua hal itu dalam SPK memang bukan pekerjaan yang mudah.[16]
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1.
Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model
mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara
membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama berinteraksi, dan
bertukar fikiran dalam proses belajar.
2.
Konsep dan
Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu Terdapat 3 ciri
utama dari SPBM yaitu. a. SPBM merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran, b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah,
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara
ilmiah. Karakteristik strategi
pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
a. Pembelajaran secara tim, b. Didasarkan pada manajemen kooperatif, c.
Kemauan untuk bekerja sama, d. Keterampilan bekerja sama.
3.
Tahapan-tahapan
SPBM itu meliputi: merumuskan masalah, menganalisis masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis, dan merekomendasikan
pemecahan masalah. Tahapan-tahapan SPK yaitu Penjelasan Materi, Belajar dalam
kelompok, Penilaian, Pengakuan tim.
4.
SPBM memiliki keunngulan seperti: dapat meningkatkan
aktifitas belajar siswa dll. Akan tetapi kelemahannya manakala siswa tidak
memeiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. Begitupula dengan SPK mempunyai keunggulan,
diantaranya: SPK dapat meningkatkan
bampuan siswa menggunakan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (real)
DAFTAR PUSTAKA
E Slavin, Robert.2008.Cooperative
Learning.Bandung:Nusa Media.
Eggen, Paul dan Don Kouchak.2012.Strategi
dan Model Pembelajaran Jakarta: Indeks.
Huda, Miftahul.2014.Cooperative
Learning.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Majid, Abdul.2016.Strategi
Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina.2013.Strategi
Pembelajaran.Jakarta:Kencana.
Komentar
Posting Komentar